Produksi pengecoran merupakan lingkungan kerja yang khas, ditandai dengan suhu tinggi dan tuntutan fisik yang intens. Manajemen keselamatan, dalam konteks ini, merupakan upaya sistematis yang kompleks namun krusial. Sangat penting untuk membangun dan memperkuat lini pertahanan keselamatan dari atas ke bawah serta menumbuhkan budaya perusahaan yang berpusat pada keselamatan di Jiachuang, sehingga terus meningkatkan standar manajemen keselamatan perusahaan.

Lakukan identifikasi risiko dan perbaikan bahaya. Risiko inti dalam industri pengecoran sangat terkonsentrasi, termasuk cipratan logam cair, kecelakaan pengangkatan, cedera mekanis, sengatan panas, dan paparan gas berbahaya. Manajemen keselamatan harus dimulai dengan identifikasi bahaya yang tepat dan pembentukan mekanisme pencegahan proaktif. Mekanisme pencegahan ganda Pengendalian Hirarkis terhadap risiko keselamatan dan investigasi serta penanganan bahaya harus dilaksanakan secara efektif untuk segera menghilangkan potensi kecelakaan keselamatan produksi.
Tingkatkan pelatihan personel dan kesadaran keselamatan. Bahkan peraturan keselamatan yang paling komprehensif pun bergantung pada implementasi manusia. Oleh karena itu, berbagai jenis program pelatihan keselamatan perlu dilaksanakan secara berkala. Pastikan setiap karyawan, terutama karyawan baru dan yang dipindahkan ke posisi baru, mahir dalam memahami titik risiko pekerjaan masing-masing dan menguasai keterampilan tanggap darurat. Pelatihan harus menghindari formalisme dan mengadopsi metode yang jelas seperti latihan praktis dan analisis mendalam kasus kecelakaan untuk menginternalisasi prinsip "utamakan keselamatan" ke dalam tindakan sadar dan kebiasaan berpikir setiap individu.
Pastikan investasi keselamatan dan manajemen darurat. Perusahaan harus menyediakan alat pelindung diri (APD) yang memadai dan memenuhi standar nasional serta mengawasi penggunaannya secara ketat di lokasi kerja. Sementara itu, sistem tanggap darurat yang efisien dan andal harus dibangun, dan latihan tanggap darurat rutin untuk skenario spesifik seperti kebocoran logam cair, kebakaran, dan sengatan panas harus diselenggarakan untuk menjamin penyelamatan diri dan penyelamatan bersama yang cepat, ilmiah, dan efektif jika terjadi keadaan darurat.
Bangun budaya keselamatan dan sistem manajemen siklus tertutup. Manajemen keselamatan bukanlah konsep statis, melainkan proses dinamis untuk perbaikan berkelanjutan. Dengan menerapkan langkah-langkah seperti mekanisme insentif bagi karyawan untuk melaporkan bahaya, inspeksi harian di lokasi oleh manajemen, dan rapat keselamatan rutin, budaya perusahaan di mana semua orang menghargai keselamatan dan semua orang dapat merespons keadaan darurat dapat dibangun. Selain itu, analisis akar penyebab yang mendalam harus dilakukan untuk setiap kejadian nyaris celaka atau kecelakaan kecil, dan tindakan korektif harus diambil untuk membentuk siklus manajemen Rencanakan - Lakukan - Periksa - Bertindak (PDCA) yang lengkap.
Manajemen keselamatan kerja merupakan proyek sistematis dan komitmen jangka panjang yang membutuhkan perhatian tinggi dari manajemen dan partisipasi aktif seluruh karyawan. Sesuai dengan prinsip Manajemen Tiga dalam Satu, semua pihak harus bersama-sama memperkuat garis pertahanan keselamatan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan perusahaan.

